Pernahkah Anda mendengar tentang Sciatica Pain? Atau Anda sendiri pernah mengalaminya? Simak artikel berikut untuk informasi lengkap tentang Sciatica Pain.

sciatica

Definisi

Sciatica pain adalah rasa nyeri yang muncul mulai dari punggung bawah, paha, betis, tumit dan telapak kaki baik pada sebelah maupun kedua kaki. Sciatica sendiri merupakan saraf terpanjang dan terbesar yang ada pada tubuh manusia. Saraf sciatica terdapat sepasang yang terbagi di setiap sisi tubuh, ia menjalar dari punggung hingga kaki. Ketika saraf sciatica ini terjepit, meradang, ataupun mengalami kerusakan maka akan menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyeri yang muncul dapat berlangsung secara terus-menerus maupun hilang timbul, berupa rasa nyeri kram atau rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk. Rasa nyeri akan semakin bertambah ketika penderitanya duduk, batuk, bersin, dan berbaring pada posisi yang salah.

Setiap orang bisa saja terkena Sciatica Pain, namun pada orang lanjut usia risikonya jauh lebih besar dikarenakan tubuh mereka sudah mengalami degenerasi. Rentang usia 30-50 tahun adalah usia yang paling sering terserang sciatica pain, karena jika ditinijau dari segi aktivitas mereka masih sangat aktif. Kemudian, kelompok lain yang rentan terserang Sciatica Pain adalah orang-orang dengan kelebihan berat badan (obesitas), atlet angkat berat, pelari, pejalan kaki maupun orang yang sering duduk dalam jangka waktu yang lama.

Mendeteksi Sciatica Pain

Untuk mendeteksi adanya Sciatica Pain, perlu dilakukan pemeriksaan intensif pada lokasi tubuh yang mengalami rasa nyeri. Pemeriksaan utama yang dilakukan adalah pemeriksaan neurologis. Kemudian untuk pemeriksaan lanjutan dapat dilakukan X-ray, MRI, maupun CT Scan untuk melihat dan mengevaluasi perubahan yang terjadi pada tulang belakang.

Pengobatan

Untuk mengobati Sciatica Pain, langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab adanya peradang atau iritasi pada saraf kemudian menghilangkannya. Terapi dapat dilakukan dengan secara farmakologis dan non farmakologis. Untuk terapi farmakologis, pendertia Sciatica Pain dapat mengonsumsi obat-obatan analgesik dan anti inflamasi seperti acetaminophen atau NSAID, ortophenum dan diklofenak.

Untuk terapi non farmakologis dapat melakukan kompres hangat atau dingin pada area yang terdapat peradangan. Selain itu, penderita Sciatica Pain juga dapat melakukan olahraga untuk mengatasinya. Namun, tentunya olahraga ini harus diawasi oleh ahli agar gerakan yang dilakukan tidak memperparah kondisi. Gerak badan saat berolahraga dapat mengurangi inflamasi dan memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat proses penyembuhan.

Kemudian, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa teknik akupuntur cukup signifikan untuk digunakan dalam mengatasi sakit punggung. Teknik akupuntur mempengaruhi neurotransmitter yang terlibat dalam rasa nyeri seperti pada penderita sciatica.

Pencegahan

Anda dapat melakukan beberapa hal untuk mencegah terjadinya Sciatica Pain, diantaranya yaitu:

  • Olahraga secara teratur. Lakukan teknik yang benar dan hindari olahraga secara berlebihan.
  • Menjaga postur tubuh dengan benar, terutama saat posisi duduk atau mengangkat beban yang berat agar posisi punggung tetap dalam lengkungan normalnya.
  • Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin dan mineral seperti sayur dan buah untuk meringankan inflamasi. Serta membatasi makanan yang tinggi lemak agar tidak memperparah inflamasi.

Kontributor : Jansen Ongko