Latihan yang berat (resistensi) dapat menyebabkan kerusakan pada otot. Kerusakan ini dapat diperbaiki dengan cara membentuk sel otot yang baru sehingga jumlah sel otot akan bertambah. Pertambahan sel otot ini merupakan salah satu mekanisme tubuh dalam meningkatkan massa otot yang disebut hyperplasia. Bagaimanakah mekanismenya? Berikut penjelasannya.

 perkembangan otot

Sel otot yang mengalami trauma/kerusakan akan mengaktifkan sel satelit (sel induk/stem cell pada otot rangka) yang ada di luar jaringan otot antara basal lamina (membrane basemen) dan sarcolema (membrane plasma) jaringan otot. Nukleus pada sel ini akan membelah sehingga menghasilkan sel otot baru. Proses tersebut akan meningkatkan jumlah sel otot yang ada sehingga massa otot semakin besar akibat pertumbuhan yang terjadi pada sel.

Bertambahnya sel inti juga memungkinkan jaringan otot dapat mensintesa protein lebih banyak dan menciptakan myofilament kontraktil (aktin dan myosin) pada otot rangka. Penelitian menunjukkan dalam satu sesi latihan resistensi dapat menstimulasi peningkatan sintesa protein hingga 4 jam ke depan dan bertahan sampai 24 jam. Walaupun demikian, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut seperti usia,  intensitas, tipe, dan durasi olahraga.Sintesis protein otot

 

Kesimpulan

Perkembangan otot dapat terjadi dengan mekanisme hyperplasia, yaitu bertambahnya jumlah sel otot. Pertambahan ini terjadi akibat adanya kerusakan oleh sel otot yang mengaktifkan sel induk otot (sel satelit) sehingga nukleus membelah menjadi sel otot baru.  Dengan bertambahnya sel otot maka massa otot semakin besar, sintesis protein dan produksi aktin & myosin menjadi lebih banyak.

 

Kontributor : Jansen Ongko