Dalam menyusun suatu program latihan, tentunya seorang pelatih kebugaran dituntut untuk memahami permasalahan kliennya dan memberikan mereka solusi yang terbaik. Untuk itu, berbagai jenis dan teknik digunakan dalam penyusunan program latihan agar dapat mempermudah klien untuk mencapai tujuannya. Namun, dalam praktiknya klien secara langsung maupun tidak langsung seringkali meminta pengecualian seperti keringanan program latihan dengan alasan-alasan tertentu sehingga pencapaian tujuan akan terhambat.

Pertanyaannya adalah haruskah kita memberikan pengecualian terhadap klien? Apa yang harus dilakukan ketika hal ini terjadi? Artikel berikut akan membantu Anda untuk menemukan solusinya.

personal_training_graphic

Pengecualian adalah salah satu permasalahan yang sering dijumpai pelatih kebugaran. Di suatu sisi, pelatih harus bisa memahami situasi dan kondisi kliennya. Namun, di sisi lain pelatih juga harus berlaku bijak dan tegas agar tujuan klien dapat tercapai sesuai target waktu yang direncanakan. Permasalahannya adalah klien seringkali terjebak dalam pola pikir mereka sendiri, sehingga menciptakan pemakluman-pemakluman yang sebenarnya dapat dihindari.

Seorang pelatih yang baik harus mampu membantu kliennya menghindari kondisi tersebut. Salah satu caranya adalah mengarahkan pola pikir agar mereka menjadikan setiap sesi latihan sebagai tantangan baru yang menyenangkan dan dapat mereka taklukkan.

Berikut ini contoh-contoh jebakan pola pikir klien yang sering terjadi selama proses latihan dan cara mengantisipasinya.

Penundaan

Ketika kita menganjurkan klien untuk melakukan suatu hal, maka jawaban tersering adalah “baik, saya akan memulainya besok”. Tantangan dari segi waktu adalah jebakan pola pikir yang paling sering dialami para klien selama mengikuti program latihan. Sebenarnya, faktor utama dalam hal ini adalah kesiapan klien. Klien seringkali tidak percaya diri bahwa mereka bisa melakukan hal tersebut, tetapi lebih memilih untuk menundanya hingga merasa benar-benar siap. Oleh karena itu, Anda harus memotivasi mereka bahwa kesiapan tidak akan pernah datang selama apapun mereka menunggu. Ketika mereka berani memutuskan untuk melakukan, maka saat itulah mereka akan siap.

Kesibukan

Kesibukan adalah jebakan pola pikir para klien yang juga sangat sering terjadi. Kebanyakan klien mengatasnamakan kesibukan sebagai alasan untuk tidak melakukan apa yang dianjurkan. Padahal yang menjadi faktor utama di sini adalah komitmen. Sesibuk apapun seseorang, ketika mereka mau berkomitmen untuk suatu tujuan yang ingin dicapai dengan baik maka mereka akan tetap bisa melakukan apa yang dianjurkan, sepadat apapun kesibukan mereka. Pelatih harus mampu membiasakan kliennya disiplin dan menjaga komitmen dengan mengingatkan kepada kliennya untuk bisa memprioritaskan kesehatan. Sedikit sulit memang pada awalnya, namun lama-kelamaan klien akan terbiasa.

 Very busy business

Berikanlah pengecualian kepada klien apabila alasannya benar-benar penting seperti terjadi masalah dalam keluarga atau kondisi besar lainnya. Pelatih harus memiliki empati tetapi kita juga wajib mengajarkan disiplin kepada klien kita agar mereka mampu memperoleh tujuan yang diinginkan.

Kontributor : Jansen Ongko