Telapak kaki adalah bagian tubuh yang terletak pada bagian paling dasar. Dalam keseharian, tugas utamanya adalah menopang berat badan tubuh secara keseluruhan terutama saat sedang dalam posisi berdiri. Mengingat tugasnya yang cukup berat ini, maka sangat penting untuk memperhatikan kenyamanan telapak kaki, misalnya saat melakukan aktivitas di luar ruangan maupun aktivitas yang berat seperti olahraga. Alas kaki yang baik, dipilih bukan karena sekedar stylish maupun corak warna yang sepadan saja. Lebih dari itu, kenyamanan terhadap sebuah alas kaki ditentukan oleh kecocokan tipe kaki dan desain sepatu yang dipilih. Pada artikel berikut akan dibahas mengenai tipe-tipe bentuk kaki dan bagaimana pemilihan jenis alas kaki yang tepat.

bentuk-kaki

Saat dalam posisi berdiri ataupun melangkah, kaki membentuk rotasi alaminya yaitu disebut dengan pronasi. Pronasi pada telapak kaki manusia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pronasi sedang (netral), pronasi berlebih (kaki datar) dan pronasi kurang (kaki lengkung). Pemilihan jenis sepatu yang tidak tepat dengan bentuk kaki akan memungkinkan terjadinya risiko cedera yang lebih besar.

Untuk mengetahui bagaimana pronasi telapak kaki, Anda dapat melakukan pengecekannya sendiri dengan mudah di rumah. Caranya adalah:

  • Siapkan air dan selembar kertas yang agak tebal,
  • Basahi kedua telapak kaki (boleh direndam atau disiram) pastikan semua bagian telapak kaki benar-benar basah,
  • Angkat kaki dari air dan langsung injak selembar kertas yang tebal yang kosong. Injak kaki hanya sesaat saja karena injakan yang terlalu lama dapat membuat jiplakan tidak terlihat jelas.
  • Amati hasil jiplakan telapak kaki Anda. Perhatikan bentuk lengkungan kaki yang ada pada kertas dan cocokan dengan contoh gambar untuk menentukan apakah kaki Anda termasuk pronasi sedang, pronasi berlebih atau pronasi kurang.

lgr-prep-article-3-footwear-pattern

  1. Pronasi Sedang (Netral)

Ini adalah tipe bentuk telapak kaki yang normal. Lengkungannya bersifat netral. Pada pronasi ini, telapak kaki mampu menyerap dengan baik guncangan yang timbul saat melangkah. Pembagian beban tubuh terletak pada telapak kaki bagian depan dan bagian tumit, namun tumpuan kaki akan lebih banyak pada telapak kaki bagian depan. Oleh sebab itu, bagi pemilik telapak kaki tipe pronasi sedang, disarankan untuk memilih sepatu yang memiliki bantalan agak tebal pada bagian tumit. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menjaga keseimbangan beban.

Jenis telapak kaki dengan pronasi sedang sebenarnya bisa menyesuaikan dengan bentuk sepatu apapun. Ia bisa menggunakan jenis sepatu untuk kaki datar maupun kaki bengkok. Namun, jauh akan lebih baik dan lebih nyaman apabila menggunakan sepatu yang bantalan tumitnya lebih tebal.

  1. Pronasi Lebih (Kaki Datar)

Jenis kaki datar atau “flat feet” ini adalah suatu kondisi di mana telapak kaki bersifat datar dan rata dari ujung kaki hingga tumit, tanpa adanya lekukan pada dasar kaki. Saat berjalan ataupun melangkah, jenis kaki ini akan melangkah ke arah dalam dan letak beban yang berada pada keseluruhan bagian telapak kaki. Pemiliki tipe kaki jenis ini disarankan untuk menggunakan sepatu yang lentur agar dapat melakukan pergerakan dengan lebih stabil, fleksibel dan aman. Untuk pemilihan sepatu, pilihlah dengan spesifikasi ‘motion control’ atau ‘stability’. Kemudian, pemakaian orthotic (bantalan dasar sepatu yang dibuat khusus bagi kaki seseorang yang diklaim memperbaiki masalah kaki) juga dapat digunakan tetapi hanya bersifat sementara karena saat dilepas maka telapak kaki akan kembali ke bentuk semula.

  1. Pronasi Kurang (Kaki Lengkung)

Pronasi kurang biasanya terjadi pada kaki yang lengkung atau bengkok, dengan sebutan lain jenis kaki ini sering disebut kaki berbentuk huruf O. Pada jenis ini, beban kaki terletak pada bagian luar telapak kaki. Pemilik kaki jenis pronasi kurang biasanya akan sering mengalami sakit pada bagian tubuh terutama punggung, bahu, lutut, dan leher setelah berolahraga. Saat melangkah, telapak kaki tidak menyerap cukup banyak guncangan. Oleh karena itu, agar beban telapak kaki dapat tersebar secara merata, maka tipe pronasi kurang membutuhkan sepatu yang memiliki bantalan pada bagian tengah atau midsole dan pada bagian pinggir atau outsole.

Kontributor : Jansen Ongko