Tinggi badan dan berat badan merupakan variabel yang banyak digunakan dalam menentukan status gizi dan status kesehatan seseorang. Dengan melakukan pengukuran variabel tersebut dengan benar, dapat mengurangi bias/error yang dihasilkan. Terkadang seorang individu bisa saja melakukan kesalahan interpretasi maupun diagnosis apabila data yang digunakan tidak diambil dengan cara yang benar. Untuk itu artikel ini akan memberikan informasi terkait cara mengukur variabel-variabel tersebut.

Tinggi badan

1. Tinggi badan

Cara berdiri yang benar dan alat ukur yang pas dengan rangka tubuh adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur tinggi badan. Anak-anak yang sudah dapat berdiri tegap dan orang dewasa pada umumnya diukur menggunakan Microtoise (stature meter) atau Shortboard.

Berikut adalah cara melakukan pengukuran tinggi badan yang benar:

  1. Pilih bidang vertikal yang datar (misalnya tembok/ bidang pengukuran lainnya) sebagai tempat untuk meletakkan.
  2. Pasang Microtoise pada bidang tersebut dengan kuat dengan cara meletakkannya di dasarnlantai), kemudian tarik ujung meteran hingga 2 meter ke atas secara vertikal / lurus hingga Microtoise menunjukkan angka nol.
  3. Pasang penguat seperti paku dan lakban pada ujung Microtoise agar posisi alat tidak bergeser (hanya berlaku pada Microtoise portable).

Cara memasang Microtoise

  1. Mintalah subjek yang akan diukur untuk melepaskan alas kaki (sepatu dan kaos kaki) dan melonggarkan ikatan rambut (bila ada).
  2. Persilahkan subjek untuk berdiri tepat di bawah Microtoise.
  3. Pastikan subjek berdiri tegap, pandangan lurus ke depan, kedua lengan berada di samping, posisi lutut tegak/tidak menekuk, dan telapak tangan menghadap ke paha (posisi siap).
  4. Setelah itu pastikan pula kepala, punggung, bokong, betis dan tumit menempel pada bidang vertikal/tembok/dinding dan subjek dalam keadaan rileks.
  5. Turunkan Microtoise hingga mengenai/menyentuh rambut subjek namun tidak terlalu menekan (pas dengan kepala) dan posisi Microtoise tegak lurus.
  6. Catat hasil pengukuran.

 Posisi Mengukur tinggi badan yang benar

2. Berat badan

Berat badan merupakan jumlah keseluruhan dari cairan, lemak, otot, dan mineral tulang di dalam tubuh manusia. Berat badan seseorang dapat diketahui dengan beberapa cara, namun yang paling sederhana adalah melakukan penimbangan menggunakan timbangan berat badan yang dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg). Timbangan berat badan yang digunakan dapat berupa timbangan digital maupun timbangan jarum.

Prosedur penimbangan berat badan untuk orang dewasa dapat dilakukan dengan cara berikut:

  1. Pengukuran berat badan hendaknya dilakukan setelah sisa-sisa makanan di perut kosong dan sebelum makan (waktu yang dianjurkan adalah di pagi hari).
  2. Letakkan alat timbangan berat badan di tempat yang datar.
  3. Sebelum melakukan penimbangan, hendaknya timbangan digital/jarum dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan berat standar. Jika hasilnya sesuai maka alat timbang dapat digunakan. Berat standar dapat menggunakan air mineral dalam botol 1,5 L sebanyak 2 atau 4 buah (Berat jenis air adalah 1 gram/ml) sehingga hasil pengukuran yang dihasilkan akan menunjukkan nilai 3 atau 6 kg ataupun menggunakan benda lain yang memiliki berat standar seperti dumbbell 5 kg.Timbangan berat badan
  4. Setelah alat siap. Mintalah subjek untuk melepaskan alas kaki (sepatu dan kaos kaki), asesoris yang digunakan (jam, cincin, gelang kalung, kacamata, dan lain-lain yang memiliki berat maupun barang yang terbuat dari logam lainnya) dan pakaian luar seperti jaket. Saat menimbang sebaikya subjek menggunakan pakaian seringan mungkin untuk mengurangi bias/error saat pengukuran.
  5. Setelah itu mintalah subjek untuk naik ke atas timbangan, kemudian berdiri tegak pada bagian tengah timbangan dengan pandangan lurus ke depan.
  6. Pastikan pula subjek dalam keadaan rileks/tidak bergerak-gerak.
  7. Catat hasil pengukuran dalam satuan kilogram (Kg).

 

Kontributor : Jansen Ongko